Thursday, May 5, 2011

Penganggur Itu

Penganggur itu aku
menghitung hari mengumpul sabar
menggunung cita mengharap kenyataan
namun masih begini hari ke hari.

Penganggur itu aku
menunduk malu menahan hampa
seribu janjiku tidak bersapa
sedang budi belum terbela.

Penganggur itu aku
semangat diri kian menipis
memandang diri serba tak punya
ke mana pergi dipandang tiada.

Penganggur itu aku
salah dan benar pada diriku
berat tetap di bahuku
usah menjeling untuk bercerita
usah bercekak untuk bersuara
senyum pahit itu dapat kubaca.

Penganggur itu aku
hari ini masih begitu
segankah sahabat menjadi tamu
aku perlu tahu itu.